Tembilahan – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tembilahan melalui Seksi Kegiatan Kerja (Giatja) secara resmi menutup Pelatihan Kemandirian Pembuatan Tempe bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Sabtu (14/01/2023). Bertempat di Aula Dr. Sahardjo Lapas Tembilahan, tampak hadir Kepala Seksi Giatja Sigit Pramono didampingi Kasubsi Sarana Kerja Zulkaimi dan Kasubsi Pengelolaan Hasil Kerja Rustam Efendi.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada Instruktur yang telah memberikan ilmu dan pembelajaran. Diharapkan teman-teman Warga Binaan dapat menekuni keterampilan ini secara berkelanjutan sehingga nantinya dapat memiliki bekal yang mumpuni setelah kembali ke Masyarakat, ” tutur Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Hari Winarca melalui Kasi Giatja.
Sigit menambahkan bahwasannya pelatihan kemandirian pembuatan tempe ini selain sebagai bentuk upaya perwujudan lapas produktif, juga sebagai sarana pelestarian budaya dan warisan bangsa.
“Selain sebagai upaya untuk mewujudkan Lapas produktif, Pelatihan Pembuatan Tempe ini juga bertujuan sebagai sarana pelestarian budaya karena tempe merupakan warisan budaya Indonesia yang berasal dari Klaten, ” pungkasnya.
Pada kegiatan ini juga diadakan uji kompetensi terhadap para WBP Peserta Pelatihan untuk menilai kecakapan dan kedalaman ilmu yang telah diperoleh selama pelatihan. Tampak perwakilan WBP menjawab pertanyaan dari Instruktur dengan benar dan sempurna.